Laman

Jumat, 03 Oktober 2014

Selayang Pandang tentang Hari Raya Qurban

 
 Bercerita mengenai hari raya qurban sangatlah erat hubungannya dengan kisah Nabi Ibrohim AS dan Nabi Ismail AS putera beliau, masih ingat tidak teman-teman pada kisah beliau, ha ha pastinya ada yang ingat ada pula yang sudah lupa yah, ha ha ha, versi aselinya kan berasal dari negeri arab yang sudah tentu berbahasa arab, baiklah saya akan mulai cerita nih, simak yah.

   Semua ini berawal dari kisah Nabi Allah Ibrohim yang bergelar Kholilullah. Nah loh apa tuh artinya, kholilullah berarti kekasih Allah SWT. Gelar ini bukan semata mata diberikan begitu saja pada beliau, semuanya penuh dengan ujian yang berat.Seperti kalau kita sekolah pasti banyak ujian tohh, pastinya ujian tersebut bertujuan agar meningkatkan derajat seseorang, seorang mahasiswa bisa jadi sarjana kan kudu diuji dulu, oke oke kembali ke topik semula, apa sih ujian dan cobaan yang diberikan kepada beliau. Pertama tama yang mesti diketahui adalah Nabi Allah Ibrohim AS merupakan seorang Rosul yang kaya raya, beliau diriwayatkan memiliki kambing dan unta ribuaan deh, pokoknya banyak. Beliau suatu ketika bertemu dengan seseorang yang Allah utus untuk bertanya kepada beliau. orang itu bertanya perihal semua ternak yang banyak itu milik siapa? dengan tegas beliau menjawab bahwa semua ternaknya adalah milik Allah SWT yang dititpkan beliau, andai kata semuanya Allah pinta untuk dikurbankan niscaya akan beliau berikan semuanya sampai-sampai beliau berkata seandainya beliau memiliki seorang anak pastilah ia akan kurbankan kepada Allah SWT.Saat itu memang Nabi Ibrohim belum memiliki anak. SubhanAllah keren bukan?? inilah cikal bakal perintah kurban Allah berikan kepada umat muslim didunia.

  Singkat cerita,Allah mengaruniai Nabi Ibrohim AS seorang anak yang bernama Nabi Ismail AS dari isterinya yang bernama Siti Hajar.Nabi Ibrohim begitu sangat senang atas kelahiran anaknya, Allah pun menguji kembali dengan memerintahkan beliau agar mengasingkan anak dan isterinya ke sebuah lembah yang tandus.SubhanAllah, nabi Ibrohim pun menjalankan perintah Allah tersebut yang padahal semuanya sangat berat bagi dirinya. Dilembah tersebut isteri dan anaknya ditinggalkan tanpa makanan dan minuman mereka hanya dibekali dengan keimanan kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya iman.

  Ditengah padang pasir yang tandus Nabi Ismail yang ketika itu masih bayi menangis kehausan, sang Ibu yakni Siti Hajar Rdh.bingung sedang saat itu pula dirinya pun sangat haus sehingga air susupun tidak keluar dari dirinya, Nabi Ismail teru menerus menangis sehingga membuat Siti Hawa berlari lari dari bukit safa dan marwah, untuk apa? padahal dirinya tau bahwa disekitar situ memang tidaklah ada air, namun hal demikian mengajari kepada kita betapapun sulitnya kehidupan kita tetap harus berusaha.Setelah berlari lari kuramg lebih 7 balikan Allah SWT memerintahkan Malaikat untuk turun sehingga muncullah sumber mata air yang disebut Zam-zam.SubhanAllah itulah ganjaran bagi orang orang yang berpegang teguh pada perintah Allah SWT.Sejak saat itu banyaklah para musafir yang singgah disana dan bahkan tinggal disana, disanalah cikal bakal Kota Mekkah Almokaromah didirikan.

 Setelah sekian lama barulah Nabi Ibrohim dapat menjumpai anak dan isterinya, beliau sangat senang sekali melihat pertumbuhan Nabi Ismail yang kini sudah menginjak masa kanak kanak.Tidak cukup sampai disitu ujian yang diberikan Allah kepada Beliau, kali ini Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail AS yang sedang beliau sangat sayangi.Untuk kali ini nabi Ibrohim bermusyawarah kepada Isteri dan anaknya perihal perintah Allah tersebut disebabkan ini bukan lagi ujian pribadi bagi beliau namun ujian pula bagi Nabi Ismail AS dan Isterinya Siti Hajar Rdh. Mendengar berita itu Siti Hajar tidak gentar beliau bersabar dan mengikhlaskan itu semata-mata atas dasar keimanannya yang kuat. Begitu pula Nabi Ismail beliau tak gentar sedikitpun meski syaitan selalu menggoda mereka namun mereka tetap tegar dan terus melaksanakan perintah Allah SWT.

 Setelah tiba di pembaringan nabi Allah Ismail memerintahkan Ayahnya untuk menutup wajahnya agar kiranya beliau tidak akan segan-segan menyembelihnya.Tapi ternyata pedang yang digunakan untuk menyembelihnya tidak seketika menjadi tumpul. Padahal jika dihunuskan kesebuah batu saja bisa terbelah menjadi dua karena ketajamannya. Atas izin Allah benda tajam itu tidak mampu menyembelih Nabi Ismail.Setelah dicoba lagi Allah memerintahkan malaikat untuk mengganti Nabi Ismail AS menjadi seekor kambing kibas yang gemuk.Hingga kini diabadikan sebagai hari raya qurban sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT dan juga penghapusan dosa sekaligus sifat kehewanan yang ada pada manusia.red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar