Laman

Senin, 06 Oktober 2014

Kesucian Hati

Di sebuah tepi sungai terlihat ada seorang pemuda yang sholeh yang sangat ta'at beribadah sedang beristirahat dari sebuah perjalanan mencari keridho'an Tuhannya. Saat itu udara sangat panas sehingga ia hendak meminum sedikit air sungai yang jernih itu. Ketika dirinya mencelupkan tangannya kedalam air tiba~tiba ada sebuah apel terhanyut ke arahnya.Kemudian ia ambil dan lihat, ternyata sebuah apel yang sangat bagus dan nikmat, sampai~sampai tak kuasa dirinya lahap apel tersebut hingga habis. Namun apa kemudian yang terjadi? Setelah menyantap apel itu dirinya berubah menjadi culas dalam beribadah, badannya sangat berat untuk melakukan kebajikan berbeda sekali dengan dirinya sebelum memakan apel itu. Kemudian dirinya bertaubat, akan tetapi hasilnya tetap sama, dirinya kemudian memutuskan untuk mencari pohon apel yang telah dirinya makan guna meminta kehalalan kepada sang pemilik apel. Ditelusurilah sungai tersebut hingga dirinya menemukan sebuah apel yang rantingnya menjulang ke arah sungai. Kemudian pemuda tersebut datanglah ke sebuah rumah yang memang pemilik pohon apel tersebut.Rupa~rupanya pemilik pohon itu adalah seorang kakek yang tegas, dirinya tidak mau serta merta mema'afkan pemuda itu. 

  Pemuda tersebut terus menerus meminta kehalalan atas apel yang ia makan. Akhirnya sang kakek mengabulkan permohonan ma'af si pemuda dengan syarat, yakni pemuda tersebut diharuskan bekerja kepadanya selama beberapa tahun tanpa upah, hanya makan dan minum saja yang dirinya dapatkan.Mau tidak mau syarat tersebut dipenuhinya. Hari demi hari pemuda tersebut jalani dengan sabar, tekun mengurusi kebun.tak terasa bulan demi bulan pun telah dirinya lalui hingga tibalah sa'atnya menagih janji sang kakek untuk mema'afkan dirinya.Akan tetapi alih~alih memberi ma'af malah sang kakek memberikan satu syarat terakhir kepada pemuda tersebut, sang pemuda kecewa namun dirinya menahan diri dan memutuskan untuk bertanya apakah syarat terakhir itu.Sang kakek ingin menikahkan puterinya kepada pemuda itu.Tetapi puterinya tersebut bisu,buta,tuli, tidak bertangan dan tidak pula berkaki. Mendengar itu pemuda tersebut tersentak kaget. Seperti pemuda kebanyakan dirinya tidak menginginkan menikah dengan gadis seperti itu.Dirinya terdiam sejenak dan berpasrah diri kepada Allah SWT, mungkin saja semua ini adalah takdir dari yang Maha kuasa untuk menebus dosanya karena memakan buah apel beberapa tahun yang lalu. Alhasil pemuda sholeh itu menerima anak sang kakek untuk dijadikannya isteri tanpa boleh bertemu mempelai wanitanya sebelum akad dilaksanakan. Kemudian hari pernikahanpun dilakukan sang kakek mengundang seluruh kerabatnya namun pada sa'at menikah sang mempelai yang cacat itu tidak ada disana dirinya diwakili oleh ayahnya sang kakek. Setelah akad dilaksanakan barulah sang kakek memberikan kunci kamar puterinya yang kini menjadi isteri pemuda sholeh itu kepada pemuda tersebut dan disuruhnyalah dirinya menemui anaknya. Dengan rasa yang bercampur aduk antara ngeri dan takut akan kondisi fisik isterinya itu pemuda tersebut tetap menemuinya. Tapi setelah pintu kamar dibuka alangkah terkejutnya pemuda itu yang di dalam adalah seorang wanita berparas cantik, bersuara merdu tanpa ada sedikitpun kekurangan apalagi kecacatan padanya seperti sang kakek katakan.

  Pemuda tersebut lari keluar kamar menuju sang kakek khawatir yang dirinya lihat bukanlah isterinya. Belum sempat bertanya sang kakek tersenyum dan berkata, yang dikamar itu adalah isterimu. Dia buta karena tak pernah melihat apa pun yang diharamkan Allah, yang selalu ia lihat hanya kitab suci dari Allah, mulutnya bisu karena dirinya tak pernah berkata~kata yang kotor, yang selalu keluar dari mulutnya hanya lantunan ayat~ayat suci, telinganya tuli karena tak pernah mendengar sesuatu yang dilarang Allah, begitu pula tangan dan kakinya tak pernah mengambil dan berjalan kepada sesuatu yang dilarang Allah.SubhanAllah mendengar penjelasan tersebut membuat sang pemuda senang dan bersyukur,ia sadar betapa sayangnya Tuhannya kepada dirinya karena telah memberinya anugerah wanita alim dan sholehah.red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar