Laman

Jumat, 10 Oktober 2014

Hikmah Kejujuran

  Kisah ini mengenai perjalanan Tuan Syekh Abd.Qodir Jailani.Ketika beliau masih kanak~kanak beliau hendak menuntut ilmu menuju negeri Bagdad bersama~sama para saudagar yang hendak berdagang disana, di tengah perjalanan rombongan tersebut di halau oleh segerombolan perompak yang terkenal sadis dan bengis, mereka tidak segan~segan menghabisi mangsanya yang mencoba melawan oleh karenanya para saudagarpun merelakan hartanya di rampas oleh gerombolan perompak tersebut. Semua orang yang bersama~sama tuan Syekh ditanyai satu persatu perihal harta yang mereka bawa, hingga sampailah giliran Tuan syekh yang masih kecil itu ditanya, mereka bertanya sambil bergurau seakan mengejek tuan syekh yang terlihat miskin dan susah mengenai apa yang beliau bawa. Syekh pun menjawab bahwa dirinya membawa dirham sebanyak 200dinar dijahit dibawah ketiaknya,Jumlah uang yang cukup besar pada saat itu.

  Uang tersebut merupakan bekal dari Ibunya untuk biaya hidup beliau selama di Baghdad kelak.Mendengar pengakuan Tuan syekh itu para perompak tidak ada yang percaya malah mereka mentertawakan tuan syekh yang dianggapnya sedang berkata dusta.Kegaduhan tersebut mengundang sang pemimpin perampok datang dan bertanya apa gerangan yang membuat anak buahnya tertawa dengan keras.Maka mereka menjelaskan mengenai hal yang diucapkan Syekh Abdul Qodir kecil.Mendengar hal tersebut sang pemimpin rampok itu terdiam dan bertanya langsung pada Tuan Syekh tentang kebenaran ucapan beliau dan langsung memeriksanya. Ternyata benar terdapat uang sejumlah 200dinar dijahit diketiaknya.Semua perompak pun terdiam dan terpana, si pemimpin perompak merasa aneh dan bertanya kepada beliau, mengapa dirinya berkata jujur kepada mereka sedang mereka mungkin saja akan mengambil keseluruhan harta miliknya, apa alasannya padahal beliau bisa saja berbohong dan amanlah harta bawa2annya.

   Tuan Syekh Abdul Qodir kecil menjawab bahwa dirinya telah berjanji kepada Ibunya akan selalu berkata jujur dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun.Sekalipun ibunya tidak tahu jikalau beliau berbohong akan tetapi Allah Tuhan Ibunya, Tuhan beliau, Tuhan mereka semua akan tetap selalu mengawasi dan mengetahui apapun perilaku hambanya.Sehingga tidaklah ada alasan untuk berbohong ungkapnya.Mendengar pengakuan beliau Sang pemimpin perampok yang terkenal bengis itu terharu beliau merasa malu terhadap anak kecil yang begitu mulianya mampu melakukan apa yang tidak dia sadari selama ini, sifat dan sikapnya yang sangat keji seolah Allah Swt tidak memperhatikannya saja.Setelah kejadian tersebut sang pemimpin perampok bertaubat dihadapan tuan syekh Abdul Qodir, disusul kesemua anak buahnya.Dan mereka pun mengembalikan semua harta hasil rampasan mereka.red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar