Laman

Kamis, 02 Oktober 2014

Kafilah berlalu

   Suatu masa ada seorang yang cukup tua hendak menjual unta miliknya dia mengajak anaknya dikarenakan cukup jauhnya jarak pasar dari rumahnya. Mereka berdua berselisih paham tentang siapa yang harus menunggangi untanya mengingat untanya yang terlihat kurus, akhirnya mereka bersepakat tiada yang menaiki unta. Sesampainya dijalan mereka berjumpa dengan seorang musafir, musafir itu mengatakan bahwa hanya orang bodohlah yang tidak mau menunggangi unta sedang ada unta bersamanya. Tak fikir panjang lagi si pemilik unta yakni sang bapak menaiki untanya dan anaknya yang menuntun.

  Tak lama kemudian mereka bertemu dengan segerombolan pedagang yang mengejeknya betapa teganya orang tua yang membiarkan anaknya berjalan sedang dia asik menunggangi unta.Spontan anaknya disuruh menggantikan dirinya naik ke atas unta.Namun lagi~lagi ada seorang wanita tua yang menghardik anaknya adalah seorang yang durhaka hingga mau melihat ayahnya yang tua berjalan sedang dia naik unta, Si pemilik unta bingung langsung saja dia menaiki untanya bersama anaknya. Tapi,,, sebelum mencapai pasar ada segerombolan anak kecil yang menghina mereka betapa kejamnya seekor unta kurus ditunggangi mereka yang berbadan cukup besar, sang ayah kesal lalu memutuskan untuk melepaskan unta tersebut dan pulang bersama anaknya.Begitulah jika kita terlalu menghiraukan semua pendapat orang lain yang belum pasti kebenarannya. Yakinlah atas pendapat kita selama itu tidak merugikan orang lain.red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar