Laman

Rabu, 15 November 2017

Dinding tak terlihat

Sering kali kita berada dalam sebuah ruang tak berbatas, namun mengapa seakan ada sesuatu yang mengganjal, sesuatu yang menghalangi langkah kita disetiap perjalanan hidup ini, benar seakan banyak fatamorgana yang menyelimuti kehidupan ini kadang kita salah mengira apakah lembah dengan air penyejuk dahaga ataukah kubangan mati tak bernyawa membuat kita semakin menggila di tengah teriknya matahari disiang gurun sahara.

Aku mengira semua orang itu baik aku mengira semua akan berjalan seperti apa yang aku pikirkan, selagi ada otak ini untuk berkhayal terbang tinggi menjangkau semua yang dicita citakan, lagi anganku terbentur sesuatu yang keras namun tak nampak, lagi keinginanku terbentur keras hampir berantakan membentur sesuatu yang katanya peraturan dan kesenjangan, kakiku memang menapak namun inginku terikat dengan sesuatu yang tak lagi melunak, meski tak banyak yang diperbincangkan tapi kita tahu ada kelas, strata dan jabatan yang enggan ku sambangi satu persatu, kita mungkin butuh mereka tetapi tidak dengan kebutuhan ini, pengotak ngotakan berdasarkan keahlian, ah sungguh membosankan, aku memang dewasa namun tidak dengan anganku, aku ingin selalu bebas layaknya seorang anak kecil yang tertawa lepas, tetapi kenyataannya tombok ini sulit dilewati apalagi kulubangi, tembok ini memisahkan aku dengan inginku.

 Tapi kuyakin seseorang diluar sana akan datang membantuku untuk menjebol dinding ini atau sekedar bertukar pengalaman seberapa banyak tembok yang tertukar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar