Laman

Selasa, 31 Oktober 2017

Romantisme buah kelapa

Buah kelapa nikmat airnya, enak dagingnya, manfaat tempurungnya, belajarlah dari buah kelapa siapapun pasti suka, buah penyembuh dahaga, tua muda mencarinya apa lagi di siang yang penuh cahaya, oh buah kelapa,  minyakmu sangat berarti hampir diseluruh dunia tak henti memakaimu untuk menyaji,.

Buah kelapa mempertemukan pemuda pemudi disebuah jalan saat berhenti, berkenalan dan menjadi saksi ketika mereka mulai meniti, yang muda malu malu mencuri hati, yang mudi tak tau apakah sedang bermimpi, bertemu pemuda tampan yang mungkin sehati, romantisnya pertemuan ini, semanis kelapa muda yang sedang tersaji.

Setelah tua santan kelapa enak sekali, dicampur makanan ataupun minuman, luar biasa senang pemudi ketika pemuda berkata sayang, malu malu kucing rupanya, romantisme buah kelapa takan terganti dunia serasa milik sendiri kaget setelah datang menghampiri mamang tukang kelapa menagih uang karena petang menyuruhnya pulang. 

Minggu, 29 Oktober 2017

Nyanyian pengantar tidur

Masih ingatkah kamu nyanyian ibumu ketika kamu hendak tidur, masih adakah sisa waktu yang cukup untuk belajar dari pengorbanan ibu yang setia menemani menjelang tidurmu, masih adakah cukup waktu untuk sekedar bertemu dan melepas rindu. 

Lagu yang terdengar lirih mengiringi lelapnya tidurmu lantas mengantarkanmu ke dunia mimpi yang penuh dengan keindahan, nina bobo mungkin menjadi lagu andalan, tapi mengapa tak lagi enak didendangkan. 

Nyanyian baru dikehidupan baru harusnya tak membuatmu melupakan ibu, meski tak cemburu ibu adalah bukan orang baru, karenanyalah kita bisa berseru menggapai banyak impian baru. 

Sabtu, 28 Oktober 2017

Beda cinta dan benci

Cinta itu sesuatu yang unik dan banyak sekali definisi tentang arti dari cinta, masing masing orang punya penilaian tersendiri tentang makna cinta, begitu juga dengan benci tak jarang kata cinta dibandingkan dengan benci, lantas apa sih hubungan keduanya, cinta dan benci adalah sesuatu yang bertolak belakang namun tipis penghalang antara keduanya, terkadang kita terkecoh, tak jarang cinta menjadi benci dan benci menjadi cinta itulah realita kehidupan.

Ada pepatah mengatakan, janganlah engkau cintai sesuatu melebihi segalanya karena bisa jadi itu akan menjadi sesuatu yang paling engkau benci, dan janganlah engkau benci sesuatu melampaui batas kewajaran, karena bisa itu menjadi sesuatu yang paling kamu cintai, jadi bersikaplah sewajarnya. 

Jumat, 27 Oktober 2017

Taman surgawi

Marilah kawan kita berkumpul di taman surgawi, taman yang berada didunia ini meski tak selalu indah dan dipenuhi bunga bunga disekitarnya, taman ini dekat dengan kita, selalu mengajak kita akan kebaikan didunia untuk bekal diakhirat, pengajian agama dan majlis dzikir, ya itulah tempatnya, yang sering kita lewati karena lelahnya hari hari.

Disana kita dapat bertemu para pewaris nabi, mereka mengajarkan kepada kita betapa surga itu dikelilingi oleh ketidak sukaan dan keengganan, dan sebaliknya neraka itu dikelilingi oleh kesukaan dan kenikmatan yang melalaikan kita untuk mengingat sang penguasa alam, aku rindu ke taman surga, marilah kita menuntut ilmu bersama sama. 

Kamis, 26 Oktober 2017

Secangkir kopi

Seruput nikmatnya kopi dimalam hari, menemani lamunan yang terbang tinggi, sambil mengaduk aduk tesi, aku tersenyum sendiri, teringat tentang filosofi kopi, katanya kopi pahit ini menggambarkan kehidupan, mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, layaknya kopi ini jika terlalu banyak kopi dibandingkan gula malah pahit sekali membuat lidah ini mengecutkan bibir, namun jika terlalu banyak gula serasa memakan sirup kental yang membuat kita mual.

Kopi enak disajikan dengan takaran tepat antara gula dan kopi menyebabkan kenikmatan bagi yang meminumnya, begitu juga kehidupan tidak semua merasakan sakit, kecewa dan merana pasti ada sajalah kesenangan yang ada datang disela kesusahan, hidup ini jalani dan nikmati, terasa indah karena ada kesenangan setelah bersusah payah, janganlah menyerah kawan, pada keadaan yang mungkin semakin parah, percayalah bahwa Tuhan mendatangkan sang pencerah bagi siapa saja berserah karena seperti firmannya,  akan datang kesenangan setelah kesukaran. red

Rabu, 25 Oktober 2017

Terpenjara oleh zaman

Benarkah kita ini sedang bergerak maju ataukah sebaliknya, ini penting untuk diperhatikan coba kita bayangkan ketika kita masih kanak kanak belum ada yang namanya smartphone yang kini sudah merambah ke setiap orang dipenjuru dunia. Benar smartphone atau gadget merupakan bukti zaman yang telah berubah, dalam kurun kurang dari sepuluh tahun kini gaya hidup masyarakat dunia telah berubah dengan adanya gadget semua informasi berada digenggaman kita.

Teknologi informasi memang berdampak positif dan negatif, karena adanya gadget anak anak banyak kehilangan waktu bermain bersama teman temannya, mereka lebih suka berlama lama main dengan gadgetnya, ketika berada dikeramaian tetap saja gadget yang diperhatikan, fungsi sosial seolah perlahan mulai sirna, kita seakan terpenjara oleh zaman, maka bijaklah dalam menggunakan teknologi. 

Selasa, 24 Oktober 2017

Menulis adalah kebutuhan

Kegiatan menulis adalah kegiatan yang mudah dilakukan oleh siapa saja tentunya yang bisa nulis, mengapa demikian karena dari dahulu jaman TK sampai kuliah kita sudah belajar menulis pastinya menulis dan membaca adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, mengapa kita harus menulis, ya sebab dengan tulisan kita mampu menyampaikan sesuatu yang tidak bisa kita ungkapkan secara lisan, banyak orang berpendapat menulis adalah sesuatu yang membosankan, sungguh itu sangat keliru.

Zaman boleh berubah namun menulis tetap menjadi sebuah kebutuhan, untuk apa?  Untuk mengasah kreatifitas kita atau sekedar mencurahkan isi hati kita, lantas apa itu berguna? Tentu setiap tulisan menjadi sebuah kenangan yang nantinya kita dapat mengevaluasi diri kita menjadi lebih baik, selain itu di zaman modern ini bahkan tulisan kita dapat lebih bermanfaat dan bisa menjadi sebuah motivasi atau bahkan pengajaran kepada orang banyak, dengan demikian menjadi sebuah ladang pahala bagi kita. red

Sabtu, 21 Oktober 2017

Sayang bukan berarti memanjakan

Berawal dari sebuah kecintaan seorang kakek yang menyayangi cucunya, dia selalu memberikan apapun kemauan yang diinginkan oleh cucunya tersebut, hatinya sangat senang apabila melihat cucunya bahagia, mereka hidup di sebuah panti asuhan dimana si kakek menjabat sebagai kepala panti itu.

Semua anak anak panti tidak ada yang berani meledek atau bahkan hanya menegur meski dia benar bersalah, sikap mereka memang wajar mengingat kakeknya selalu melindunginya tak perduli dirinya salah atau benar si kakek benar-benar dibutakan oleh rasa cintanya terhadap cucu satu satunya yang sangatlah ia sayangi. Namun perilaku itu justru membuat cucunya menjadi nakal sering kali ia berbuat jahil dan melimpahkan kesalahannya pada anak yang berada di panti tersebut,sehingga tak jarang hukuman jatuh pada anak yang tak bersalah.

Suatu hari anak itu melakukan kejahilan yang fatal, di sulutnya sebuah petasan disebuah kamar untuk mengagetkan seisi panti dimalam hari, petasan itu mengenai kasur dan sprei hingga berkobar api seketika juga, semua orang kabur tak terkecuali anak itu, dia pun kaget dan segera menyelamatkan diri, dalam waktu sekejap bangunan panti habis dilalap api, wajar saja karena delapan puluh persen bangunan itu terbuat dari kayu, namun naas nasib si kakek dia tak sempat keluar dari kamarnya sebab dia sedang sakit waktu itu.

Anak itu mencari kesana kemari kakeknya dia panik dan sangat terkejut apalagi mendapati kakeknya yang hangus terbakar dibalik reruntuhan bangunan panti, penyesalan tidak berarti semua orang menghardik dan mempersalahkan apa yang telah terjadi kepadanaya, namun kini ia tak ada lagi yang membela, selama ini ia salah mengartikan kasih sayang yang diberikan kakeknya hingga ia terbuai dalam jurang keburukan. Menyesal tidak ada artinya lagi kini dia harus membayarnya dengan hidup terlunta lunta dan tak seorang pun mau menolongnya.red

Jumat, 20 Oktober 2017

Tetesan air hujan

Kisah ini menceritakan tentang seorang murid yang tengah menimba ilmu disebuah padepokan,  dia dititipkan oleh orang tuanya dengan harapan supaya nanti dapat menjadi cahaya penerang dikampungnya dari kegelapan tentang ilmu agama, murid ini sangatlah rajin dirinya tak pernah bolos mengikuti setiap pengkajian yang dilakukan oleh gurunya bersama bersama  temannya, namun setelah bertahun tahun satu persatu teman temanya pulang ke kampung mereka masing masing guna berdakwah mengamalkan ilmu yang mereka dapatkan selama ini.

Kecuali dirinya belum diperkenankan oleh sang guru untuk kembali ke kampung dikarenakan ia belum mampu barang sedikitpun ilmu yang ia mengerti selama berada di padepokan itu, hingga akhirnya seluruh teman temanya sudah tidak lagi belajar namun sudah mengajar di kediaman mereka masing masing kini usianya sudah mulai menua dan semua telah berganti generasi yang lebih muda dirinya merasa canggung karena memang kecerdasannya dalam menangkap ilmu jauh dibawah rata rata, dirinya memberanikan diri untuk menghadap gurunya seraya mengungkapkan niatnya untuk berhenti belajar dan kembali ke kampung halaman meski tiada ilmu yang dapat ia kuasai, tak sampai hati gurunya membiarkan muridnya pulang dalam keadaan bodoh maka dirayulah murid itu agar kiranya lebih bersabar karena sesungguhnya Allah menyukai hambanya yang sabar terlebih dalam hal kebajikan salah satunya menimba ilmu agama, dengan patuhnya murid tersebut mengikuti anjuran sang guru dan tetep mengikuti pembelajaran seperti biasanya bersama teman barunya yang jauh lebih muda usianya.

Beberapa tahun kemudian keadaan tidak berubah kini dia mulai putus asa karena kondisinya tidak banyak berubah dan akhirnya dia menemui gurunya tapi kali ini dia benar benar memaksa ingin pulang, sehingga gurunya tak mampu lagi untuk membujuknya dengan berat hati sang guru melepas kepulangan muridnya dengan doa semoga Allah selalu membimbingnya.
Tak lama setelah berpamitan murid itu pergi meninggalkan padepokan menuju kampung halaman yang cukup jauh dari sana, kira kira tiga hari ia akan sampai ke rumahnya, dia mesti melewati gunung dan hutan sebelum sampai tempat tujuan yakni kampung halaman yang telah lama ditinggalkan.

Setelah melewati gunung tibalah ia memasuki kawasan hutan namun hujan turun deras sekali sehingga ia memutuskan untuk berteduh disebuah goa yang ada ditengah hutan, hujan begitu lama murid ini terdiam agak masuk kedalam gua yang samar samar terdengar suara tetesan air hujan yang menetes dari celah atas goa, sangat tipis dan sedikit sekali air yang menetes itu namun sangatlah jelas suaranya sehingga ia telusuri asal air itu dia terdiam sejenak memperhatikan tetesan air itu, namun hatinya tersentuh ketika melihat batu yang keras tepat dibawah tetesan air yang kini berlubang, ia merenung dan sadar bahwa sekeras kerasnya batu itu tapi mampu dilubangi oleh tetesan air yang sedikit, bukan karena kuat airnya namun lama masanya, apalagi dirinya mungkin dirinya bodoh namun jika terus menerus mendapat siraman ilmu suatu saat pasti akan menjadi pintar. Setelah itu dia bergegas kembali ke padepokan untuk meneruskan belajar dia mengurungkan niat untuk pulang kampung sebelum pintar.
Bak gayung bersambut kehadirannya disambut suka cita oleh sang guru dan dengan ikhlasnya sepenuh hati beliau mengajarkan kembali apa yang harus ia ajarkan, hingga bertahun tahun namun pada akhirnya murid tersebut menjadi pintar bahkan lebih pintar dari gurunya.red

Rabu, 18 Oktober 2017

Kucing yang malang

 Disebuah desa hiduplah sebuah keluarga yang terdiri dari sepang suami istri yang pekerjaannya sebagai petani juga seekor kucing yang setia yang selalu ada untuk mereka, suatu hari mereka dikaruniai seorang bayi laki laki yang lucu yang kini mewarnai kehidupan mereka, keluarga tersebut kini menjadi sebuah keluarga yang lengkap sangat bahagia sekali, setiap hari kucing itu selalu mengawasi tuan barunya yakni si bayi mungil khawatir ada hewan jahat yang ingin melekuainya maka tak jarang si kucing tidur didekat sibayi.

 Suatu hari ibu dan ayah bayi itu ada keperluan yang mendesak sehingga mengharuskan mereka untuk keluar rumah, entah mengapa mereka seakan percaya untuk menitipkan anaknya yang berada diayunan untuk dijaga oleh si kucing karena mereka bermaksud pergi ke hutan maka mereka tinggalkanlah bayinya dirumah beserta kucing kesayangan mereka.

 Tak lama orang tua si bayi pergi masuklah seekor ular besar dari bilik dapur rumah itu, ular itu merangsek masuk hingga ke ruang tengah dimana si bayi berada tak ayal ketika melihat bayi diatas ayunan ular itu membuka rahangnya lebar lebar hendak menelan bayi yang tengah tidur siang itu, seketika itu sang kucing langsung menerkam ular besar yang besarnya sepuluh kali lipat dari badannya,  mereka berguling kucing hampir saja menjadi mangsa si ular, beberapa kali kucing di hempas dililit hampir remuk semua tulang belulangnya, si kucing yang terluka parah terus melakukan perlawanan semuanya demi menyelamatkan tuannya si bayi mungil yang mungkin langsung dimangsa oleh si ular kalau kalau kucing itu mati, dengan tekatnya dengan tenaga yang tersisa akhirnya si kucing berhasil melumpuhkan ular besar itu hingga ia berhasil mengoyak leher ular hampir putus dan berlumuran darah mulut dan cakar kucing sikucing.

 Di tengah perjalanan orang tua si bayi merasa tidak enak hati mereka merasa khawatir kepada anaknya lalu mereka berdua memutuskan untuk kembali pulang untuk mengajak anaknya yang masih bayi itu, singkat cerita mereka berdua telah tiba dihalaman rumah dan seperti biasa kucing setia itu menghampiri mereka dengan tergopoh gopoh penuh luka dan darah di mulut dan cakarnya, seraya mengeong menyambut kedatangan majikannya.
Namun tak disangka kedua pasangan suami istri itu kaget dengan kondisi si kucing mereka marah mereka was was mereka mengira kucing peliharaan mereka telah memangsa bayi mungil mereka, si ayah tanpa fikir panjang langsung memukul kucing itu dengan balok kayu hingga beberapa kali, si kucing tidak melawan si kucing hanya bisa mengeong dia berusaha menjelaskan namun tak bisa sampai akhirnya dia pun tewas di tangan majikannya namun diabahagia telah bisa menyelamatkan bayi mereka.

 Setelah kucingnya tewas mereka bergegas menuju ruang tengah dengan penuh kecemasan ingin melihat kondisi si bayi, tapi hal yang mengejutkan hal yang membuat mereka akan merasakan rasa bersalah yang akan mereka tanggung seumur hidup mereka yakni kenyataan bahwa bayinya yang masih sehat tak tergores barang sedikit pun diayunan yang lebih haru lagi mereka lihat bangkai ular besar tepat berada dekat sibayi.

 Mata mereka berkaca kaca mereka senang sekaligus bersedih yang sangat mendalam mereka merasa berdosa telah menghabisi nyawa kucing setia yang telah menyelamatkan hidup bayinya, mereka menangis sejadi jadinya mereka peluk sikucing yang kini telah tak bernyawa lagi mereka menumpahkan banyak air mata dan meminta maaf kepada si kucing namun itu semua percuma karena tak mampu mengembalikan hidup kucing yang amat setia itu, sekian. red

Mungkin bukan hari ini

Menunggu ketidak pastian pastilah tidak menyenangkan kadang terpikir ada ketidak adilan yang tengah terjadi, setelah seharian beraktivitas tiba saatnya evaluasi apa saja yang telah terjadi ditemani secangkir kopi yang mungkin jadi teman dikala sepi, menunggu jelaslah sesuatu yang tidak menyenangkan apa gerangan yang tengah saya tunggu.

Mungkinkah perubahan suasana hati yang kian hari terasa menjenuhkan menjadi lebih tersegarkan dengan canda tawa para sahabat yang katanya mau bertandang sambil melewati malam ini dengan riang, tapi mengapa tak juga datang.

Menunggu memang sesuatu yang membosankan terlebih jika sedang menganggur mengharap panggilan pekerjaan, sabar kawan mungkin tidak hari ini, mungkin esok bersama matahari terbit impian baru dan masa depan kita siap dilalui tanpa ada rasa gerogi, mantap. 

Selasa, 17 Oktober 2017

Berkeluh kesah boleh saja

 Ketika kita memiliki masalah yang cukup besar sering kali kita berkeluh kesah, normalkah sikap yang demikian, tentunya hal tersebut manusiawi sekali karena keluh kesah merupakan salah satu sarana meluapkan emosi kita yang sedang tidak stabil, akan tetapi yang salah adalah ketika keluh kesah itu tidak terkendali contohnya seringkali kita menumpahkan kegelisahan kita kepada orang lain yang tidak dapat dipercaya yang mudah menceritakan aib kita kepada orang lain maka malapetaka yang akan terjadi dikemudian hari, sebab ketika kita mengeluh kerap kali kita mengkambing hitamkan seseorang atas kesalahan yang kita lakukan padahal hal itu hanya luapan emosi semata.

 Sehingga kita mesti berkeluh kesah kepada teman atau saudara yang dapat kita percayai dan pandai menyimpan rahasia meski pada kenyataannya sulit sekali menemukan orang seperti itu, oleh karenanya kita hanya dianjurkan berkeluh kesah pada Allah SWT. Tuhan semesta alam ketika sepertiga malam karena Tuhanlah sebaik baiknya tempat berkeluh kesah. 

Senin, 16 Oktober 2017

Hari Tua

 Seorang kakek dengan perawakan kurus tengah mengais sampah dari tong satu ke tong lainnya disebuah gang sempit sebuah perumahan, tampak dari parasnya yang begitu sendu ditambah matanya yang sayu seakan mengundang rasa iba setiap orang yang memandangnya, entah apa yang telah terjadi tiap kali ia melihat sekelompok anak anak anak tersenyumlah dirinya seolah sebagai obat bagi hatinya yang tengah merana, namun apabila dia menjunpai para remaja yang tengah hura hura, bersedihlah hatinya sehingga tak jarang air mata menetes di pipinya.

 Rupa rupanya sang kakek merupakan mantan jutawan yang kini jatuh miskin, sanak saudaranya satu persatu meninggalkannya karena ketika dirinya kaya dia enggan bersedekah habislah waktunya hanya untuk berfoya foya, hingga akhirnya kini dirinya terlunta lunta beruntung dia bertemu anak yang berhati mulia meski miskin mau menampung dirinya, dirinya kini membantu anak tersebut untuk mencari sesuap nasi cukuplah kisah kakek tersebut menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu berhati hati dalam bertindak meski dalam keadaan kaya raya. red

Cerminan hati

 Dahulu kala terdapat sebuah keluarga kecil yang miskin tetapi sang suami memiliki keimanan yang kuat,sehingga suatu hari dirinya mendapati sebuah kabar yang kurang mengenakan yakni sebuah kekufuran tengah terjadi didesanya,lebih tepatnya banyak penduduk desa berbondong bondong memuja pohon besar ditengah hutan tak jauh dari desa.

 Tanpa fikir panjang pria itu langsung mengambil sebuah kapak kemudian berlari ke tengah hutan hendak memotong pohon besar penyebab kekufuran tersebut, namun ditengah perjalanan dirinya dihadang oleh seorang yang mengaku sebagai penunggu pohon besar tersebut. Pergulatan tidak terhindarkan karena si pria itu menolak membatalkan niatnya yang ingin menebang pohon sesegera mungkin. Alhasil perkelahian panjang terjadi dan akhirnya sang priapun memenangkannya, sang penunggu yang nyatanya sesosok jelmaan syetan mengakui kekalahannya namun dia bersiasat hendak berdamai dengan si pria pemberani itu.

 Ketika hendak mengayunkan kapaknya ke batang pohon tiba tiba saja syetan penunggu tersebut berteriak dan memohon agar sang pria mengurungkan niatnya akan tetapi kali ini syetan memberi penawaran lebih apabila si pria tidak jadi menebang pohon besar itu, dirinya akan bersedia memberikan setiap pagi hari sejumlah uang yang tidak sedikit kepada pria tersebut.

 Mendengar tawaran syetan tersebut hati pria itu luluh dirinya sadar bahwa dia masih harus menafkahkan keluarganya agar tidak terus menerus hidup dalam kemiskinan, alhasil dia mengiyakan tawaran syetan dan mengurungkan niatnya untuk menebang pohon sambil mengambil janji dari syetan penunggu pohon besar.

Keesokan harinya si pria membuka kasur tempat tidurnya dan mendapati sejumlah uang yang dijanjikan oleh syetan, dirinya senang sebab tak pernah ia mendapati uang sebanyak itu dan segera memberikannya pada istrinya, hari berikutnya hari kedua keadaan serupa ia dapati dan bertambah tambahlah kebahagiaannya, hari ketiga adalah hari yang masih membahagiakan keluarga kecil tersebut namun naas hari keempat tidak ada lagi uang dibalik kasur yang biasanya ia tiduri, si pria panik tidak kepalang bahkan hingga berkali kali ia menyuruh isterinya untuk membolak balik kasur namun hasilnya tetap sama tidak ada uang barang sepeserpun disana, si pria naik pitam, dia marah besar segera dia ambil kapak dan langsung menuju ke hutan hendak menebang pohon besar itu sekali lagi.
Dia merasa dibohongi oleh syetan penunggu pohon hingga dia sangat marah sekali.

 Singkat cerita ditengaj perjalanan dia temui lagi syetan penunggu pohon besar tersebut seraya memaki maki dan mengancam akan menebang pohon tanpa ampun. Namun anehnya kali ini si syetan tertawa dan balik mengancam akan membunuh pria tersebut.
Si pria langsung menerkam syetan namun anehnya kali ini syetan lebih tangguh tanpa lama bertarung si pria langsung jatuh tersungkur dan kalah, dengan kejadian ini ia tak percaya dan bertanya mengapa syetan bisa mengalahkannya kali ini, syetan dengan lantangnya menjawab kau adalah orang yang bodoh kemarin kau bisa mengalahkanku karena dihatimu terdapat keikhlasan iman yang tulus kepada Allah untuk menghilangkan kekufuran  sehingga kau dibantu oleh Allah namun hari ini kau datang karena hawa nafsumu kau datang karena menginginkan uangku maka mudahlah bagiku untuk mengalahkanmu, mendengar jawaban syetan pria itu malu kepada Allah dan meninggalkan pohon itu dengan rasa penyesalan yang sangat dalam dan hanya menjadi bahan tertawaan syetan. red