Laman

Sabtu, 14 Februari 2015

Pemerintah yang Adil

Pada zaman dahulu di wilayah Mesir hiduplah seorang yahudi yang miskin pada saat itu dirinya tinggal disebuah rumah tua yang letaknya tidak jauh dari kantor pemerintahan gubernur Mesir yakni Amr bin Ash dibawah kekhalifahan Umar bin Khotob. Saat itu sang Gubernur merasa terganggu oleh hunian sang Yahudi tersebut hingga akhirnya beliau memanggilnya untuk dibelinya tanah seorang Yahudi tersebut.Jelaslah orang tersebut menolaknya sebab itu adalah harta sekaligus tempat naungannya sedari dahulu.Sang gubernur melipat gandakan harga penawarannya atas tanah dan rumah orang Yahudi tersebut dengan dalih akan dibangunnya Mesjid yang besar di sana.Namun orang tersebut tetap tidak mau, dan pertemuan itupun tidak mencapai mufakat.

   Keesokan harinya sang yahudi terbelalak matanya disaksikan rumahnya sedang dihancurkan digusur tanpa izin darinya, dirinya pun bersedih dan tak berdaya melawan kekuasaan sang gubernur mesir pada saat itu.kemudian dirinya termenung dan memutuskan akan mengadukan perihal kedzoliman yang dia alami terhadap pemimpin negara pada saat itu yakni kholifah Umar rdh. Ia berjalan cukup lama menuju Madinah demi mendapatkan keadilan atas haknya yang telah dirampas oleh sang gubernur.Hingga akhirnya karena kegigihan tekadnya akhirnya sampailah dia ke kota madinah,namun dirinya bingung dimana dirinya mampu menemukan sang khalifah sedang ia tidak mengenalnya akhirnya dia bertanya kepada seseorang yang sedang duduk beristirahat dibawah pohon rindang yang sebenarnya beliaulah khalifah yang sedang dicari.

  Maka terheranlah sang Yahudi melihat kondisi seorang pemimpin nomor satu disebuah negara muslim yang kondisinya jauh dari kata kemewahan semua serba sederhana bahkan tak ada seorang pengawalpun yang mendampinginya betapa mudahnya beliau ditemukan lain halnya dengan raja~raja lainnya.Ditengah keheranannya ia ditanya oleh Kholifah Umar rdh tentang urusannya menemui beliau.Akhirnya sang yahudi menjelaskan secara terperinci kronologi kejadiannya.Mendengar keluhan rakyatnya sang khalifah marah lantas menyuruh sang yahudi mengambilkan sebuah Tulang Onta lantas diberi garis luruslah dipermukaannya lantas menyuruh sang Yahudi mengantarkan pesan itu kehadapan sang gubernur Mesir.Melihat perilaku sang kholifah, orang Yahudi tersebut kebingungan namun dia tidak mampu membantahnya akhirnya kembalilah dia ke Mesir dengan hati yang penuh pertanyaan.Sesampainya di Mesir orang Yahudi tersebut langsung memberikan tulang Onta tersebut kepada Amr bin Ash seorang Gubernur Mesir itu.Betapa tercengangnya orang yahudi itu melihat sang Gubernur bercucuran keringat di wajahnya kulitnya tiba~tiba menjadi sangat pucat, tanpa basa basi ia berjanji akan membangun kembali rumah orang yahudi tersebut dan menggagalkan pembangunan mesjid.

  Orang yahudi itu bertambah bingung dan bertanya apa gerangan yang terjadi sampai sampai sang gubernur membatalkan perintahnya yang sudah dilakukan hanya gara gara sebuah tulang.Akhirnya Amr bin Ash menjelaskan bahwasanya tulang onta yang diberi garis oleh pedang khalifah umar rdh.memiliki dua arti.Yang pertama pesan itu mengingatkan agar dirinya berlaku adil terhadap rakyat sebelum dia meninggal dan menjadi tulang.Sedang pesan yang kedua adalah ancaman apabila dirinya tak mampu berlaku adil terhadap rakyatnya maka pedang khalifahlah yang akan meluruskannya.Mendengar penjelasan tersebut orang Yahudi itupun terharu alih alih menerima kembali haknya dia malah mengikhlaskan tanahnya untuk pembangunan mesjid dan dihadapan Umr bin Ash dirinya bersyahadat dan masuk islam dikarenakan keadilan seorang khalifah yang Adil.red